http://hantuhantu.com/setan-casablanca.html
Cerita yang serupa tapi tak sama juga di temukan di tempat ini. Dibangun di atas tanah pekuburan, terowongan Casablanca memang terbilang angker. Menurut beberapa warga Casablanca, ketika pembongkaran kuburan tersebut, bahkan ada 1 jenazah yang masih utuh.
Dari terowongan Casablanca sampai kira-kira radius 40 meter sesudahnya, banyak terjadi kecelakaan yang penyebabnya tidak masuk akal. Biasanya karena pengendara motor atau mobil melihat sesosok perempuan tiba-tiba menyeberang di hadapan kendaraannya, sehingga pengemudi kendaraan tiba-tiba banting setir dan menabrak pembatas jalan.
Menurut warga, ada baiknya ketika melewati terowongan ini, pengemudi kendaraan membunyikan klakson untuk “menyapa” penghuni terowongan. Akhir tahun 90-an, seorang laki-laki separuh baya ada yang menggantung diri dengan spanduk di sini. Jadilah tempat ini semakin angker.
Menurut Ibu Yati Mustofa, warga yang tinggal di dekat terowongan Casablanca, warga kerap mendengar suara tangisan, ketika sumber bunyi dihampiri, suara itu berpindah-pindah.
Senin, 16 November 2009
Posted in Tempat Angker on Feb 05, 2009
hantu_hotelJangan menganggap ketika kita menginap di hotel paling mewah sekali pun kita telah terbebas dari ‘mitos-mitos’ cerita dunia lain. Hotel dengan tarif mahal maupun murah sebenarnya bukanlah jaminan seseorang merasakan ketenangan yang sejati.
Seperti beberapa hotel yang telah tersebut sebelumnya. Nah, selain hotel-hotel yang telah tersebut, ternyata masih ada beberapa hotel yang memiliki cerita serupa. Hotel apa sajakah itu?
Samudra Beach Hotel Pelabuhan Ratu, Dihotel ini bersemayam seorang ratu dunia gaib yang terkenal diseluruh nusantara dan oleh pihak management hotel diberikan kamar khusus yang terletak di lantai 3 No.315. Kalau tidak percaya datang saja dan buktikan.
hantu_hotelJangan menganggap ketika kita menginap di hotel paling mewah sekali pun kita telah terbebas dari ‘mitos-mitos’ cerita dunia lain. Hotel dengan tarif mahal maupun murah sebenarnya bukanlah jaminan seseorang merasakan ketenangan yang sejati.
Seperti beberapa hotel yang telah tersebut sebelumnya. Nah, selain hotel-hotel yang telah tersebut, ternyata masih ada beberapa hotel yang memiliki cerita serupa. Hotel apa sajakah itu?
Samudra Beach Hotel Pelabuhan Ratu, Dihotel ini bersemayam seorang ratu dunia gaib yang terkenal diseluruh nusantara dan oleh pihak management hotel diberikan kamar khusus yang terletak di lantai 3 No.315. Kalau tidak percaya datang saja dan buktikan.
http://hantuhantu.com/kuntilanak-di-peternakan.html
Tadinya masalah kuntilanak cuma hanya cerita belaka. Kejadian ini pernah aku alami setahun yg lalu. Ketika itu aku punya usaha peternakan ikan hias air tawar. Di Farmku bekas rumah yg pernah aku tinggalkan. Klw mlm aku gelapin semua. Biar hemat klw bayar listrik. Tetapi kejadiannya ikan2 sering mati, padahal aku sudah berikan obat2 u/ ikan2ku, tapi tetap aza. Tidak bisa diselamatkan.
Dan keuanganku mulai kritis karena aku habis ditipu tmnku. Aku iseng konsultasi dgn temenku. Kebetulan sekali dia sedikit punya keahlian mengenai makhluk gaib. Rumahku diterawang olenya. Dikatan klw Farm dan rumahku ada yg isengin. Tapi aku kurang begitu percaya. Tetangga di sekitar Farmku heboh, farmku dibilang tempat kuntilanak. Aku kurang pedulikan.
kebenaran bulan puasa tahun kemarin aku sering bangun mlm untuk wirid dan sholat tahajud. Tidak tau kenapa aku sedikit bisa menerawang melihat mahkluk gaib. Waktu itu aku aku sedang sholat Magrib tapi dlm sholatku tampak sesosok kuntilanak. Aku keluar rumah aku lihat disamping rumahku ternyata aku melihat kuntilanak dgn membawa bayi yg masih merah. Bayinya tampak bercahaya. Aku melihatnya lumayan lama sekitar 1 jam.
Temenku yg waktu itu bersamaku merinding buluk kuduknya sangat kuat. Aku melihatnya dgn jelas. Tidak ada rasa takut. Kahirnya aku panggil tmnku yg bisa berdialog dgn si Kunti. Akhirnya dipergi. Besok harinya aku aku cek lagi apakah masih ada ditempat yg aku lihat semula. Ternyata masih ada cuma ujudnya berbeda lebih kecil dan mukanya hancur.
Benar kata tetangga yg sering melihat dan di godain. Tapi sayang skrg penerawanganku hilang dan tak bisa apa2 lagi. Karena aku jadi takut. Karena sering melihat makhluk yg serem dari kuntilanak. Demikian kisahku.
Tadinya masalah kuntilanak cuma hanya cerita belaka. Kejadian ini pernah aku alami setahun yg lalu. Ketika itu aku punya usaha peternakan ikan hias air tawar. Di Farmku bekas rumah yg pernah aku tinggalkan. Klw mlm aku gelapin semua. Biar hemat klw bayar listrik. Tetapi kejadiannya ikan2 sering mati, padahal aku sudah berikan obat2 u/ ikan2ku, tapi tetap aza. Tidak bisa diselamatkan.
Dan keuanganku mulai kritis karena aku habis ditipu tmnku. Aku iseng konsultasi dgn temenku. Kebetulan sekali dia sedikit punya keahlian mengenai makhluk gaib. Rumahku diterawang olenya. Dikatan klw Farm dan rumahku ada yg isengin. Tapi aku kurang begitu percaya. Tetangga di sekitar Farmku heboh, farmku dibilang tempat kuntilanak. Aku kurang pedulikan.
kebenaran bulan puasa tahun kemarin aku sering bangun mlm untuk wirid dan sholat tahajud. Tidak tau kenapa aku sedikit bisa menerawang melihat mahkluk gaib. Waktu itu aku aku sedang sholat Magrib tapi dlm sholatku tampak sesosok kuntilanak. Aku keluar rumah aku lihat disamping rumahku ternyata aku melihat kuntilanak dgn membawa bayi yg masih merah. Bayinya tampak bercahaya. Aku melihatnya lumayan lama sekitar 1 jam.
Temenku yg waktu itu bersamaku merinding buluk kuduknya sangat kuat. Aku melihatnya dgn jelas. Tidak ada rasa takut. Kahirnya aku panggil tmnku yg bisa berdialog dgn si Kunti. Akhirnya dipergi. Besok harinya aku aku cek lagi apakah masih ada ditempat yg aku lihat semula. Ternyata masih ada cuma ujudnya berbeda lebih kecil dan mukanya hancur.
Benar kata tetangga yg sering melihat dan di godain. Tapi sayang skrg penerawanganku hilang dan tak bisa apa2 lagi. Karena aku jadi takut. Karena sering melihat makhluk yg serem dari kuntilanak. Demikian kisahku.
CERITA SERAM No 2
Kepala Atas Kubur
Masa kecik-kecik dulu aku selalu ikut abah aku pergi usrah. Kadang-kadang pergi dekat, kadang-kadang jauh. Sebagai anak yang baik, chewahh, aku ikut la... dan memang aku sendiri pun suka bonceng motor abah aku malam-malam. Sejuk berangin je... best. Tau tak usrah tu apa? Bagi sesiapa yang tak tau, usrah tu macam perjumpaan la. Dalam perjumpaan tu, macam-macam perkara diperbincangkan, terutamanya berbentuk ilmiah. Perjumpaan begini sebenarnya menggalakkan pengeratan silaturrahmi sesama kita selain satu cara menyampaikan ilmu. Itu maksud usrah tu. Usrah tu sendiri adalah satu perkataan arab yang memberi makna keluarga.
Satu hari tu, macam biasa, aku ikut abah. Kami tak naik motor. Kerana mak aku ikut sekali, kami berkereta malam tu. Sebenarnya, sebelum tu kami pergi Melaka. Saja la jalan-jalan sambil shopping lebih kurang... Dalam perjalanan kami balik tu, singgah la kat tempat biasa sebab abah aku memang ada usrah malam tu. Kebetulan pulak, ada banyak kereta yang dah parking tepi jalan dekat surau tu. Ada satu ruang kosong kat tepi jalan, sebelah dengan kawasan kubur. Abah aku letak kereta kat situ. Aku dan mak tak keluar, sebab cuma ada setengah jam je lagi majlis tu nak bersurai. Kami sampai lewat sebenarnya...
Mak aku suruh kunci semua pintu kereta. Aku, sebagai anak yang menurut perintah, (huh!), buat la sebagaimana mak aku suruh. Dah lepas tu, aku pandang ke luar tingkap sebelah kiri. Ada banyak kubur kat situ. Ustaz aku ajar, kalu kita berada di kawasan kubur, ucapkanlah salam untuk ahli-ahli kubur tu. Kerana aku anak yang taat, maka aku pun buat la... "Assalamualaikum ya ahlal-qubr".
Aku ngan mak kat dalam kereta masing-masing buat hal sendiri. Mak diam aje kat depan. Aku kat belakang pun tak buat apa, cuma mata je melilau ke seluruh kawasan kubur tu. Hmmm... banyak pokok pisang kat situ. Ada buah ke?
Dengan tak semena-mena mata aku terpaku ke satu kubur berhampiran. Kubur tu terletak lebih kurang 3 meter je dari aku. Aku jadi tak sedap. Apa tu haa...? "Makk...!." Mak aku tak menyahut. Aku, nak kata takut tu tak jugak sebab aku tak nampak sepenuhnya benda tu, cuma samar-samar je. Tapi, dalam samar-samar tu pun, aku masih dapat mengecam. Aku nampak semacam kepala orang sedang memandang tepat ke arahku! Letaknya di atas kubur, sebelah batu nesan.
"Makk..." Aku panggil mak, tapi mak diam jugak. Aku dah mula rasa nak nangis, tapi tak terkeluar. Apa yang aku buat, cuma pandang aje kat kepala tu. Sekarang memang aku yakin dengan apa yang aku nampak. Kepala tu pulak seolah-olah senyum kat aku.
Tok! tok! tok!. Aku terkejut tak terkata. Rupanya abah dah sampai, suruh bukak kunci pintu. Mak aku yang bukakan, dan aku berpaling semula ke arah kubur tu. Kepala tu masih ada. "Mak.. Abah.. tengok tu!", sambil aku tunjuk ke kubur tu. Mak abah aku tengok ke situ. "Apa benda ada kat situ?", tanya abah. "Tak nampak ke? Ada kepala orang kat situ". Aku berpaling, pandang abah aku. Dia beriya-iya cari muka orang yang aku kata tu. Mak pun sama. Aku berpaling semula ke arah kubur tu. Tapi... aikkk! dah hilang! Kepala tu dah tak ada... macam biskut pulak. Aku tak nampak apa-apa lagi. "Dah hilangla abah. Tadi ada... betul...". Aku takkan nak bohong abah aku pulak, sedangkan aku ni memang seorang anak yang baik, yang tak reti langsung nak berbohong.
"Alaa... takde apa. Saja along nampak je tu. Takde apa. Along ngantuk tu kot." Abah aku mungkin taknak aku berasa takut, sebab tu dia cakap gitu. Aku memang tak takut pun...! Tapi itu cuma cakap kat mulut je la kan... dlm hati, tuhan saja yang tahu.
Bila dah sampai kat rumah, aku tanya mak, kenapa dia tak menyahut aku panggil tadi. Mak kata dia tertidur laaa... Alaahai, kesian mak aku. Dia penat agaknya. Takpela. "Tapi betul ke mak tak nampak kepala tu tadi?". "Mana ada... takde apa pun. Kubur tu memang la ada...". Entah. Aku diam je.
Tak lama lepas tu, aku dah lupa sebab apa, aku singgah kat surau tu waktu zohor. Senyap-senyap, aku pergi semua ke tempat abah parking kereta hari tu. Aku perhatikan betul-betul. Aku tak nampak kepala, tapi aku nampak ada huruf nun besar kat kubur tu. Alaa... kan sesetengah orang ada pasang macam dinding kubur yang warna putih tu... tapi sekarang dah kurang dah kan. Ada tertulis ayat kat dinding tu, hujung ayat tu ada huruf nun. Aku dah lupa ayat apa yang tertulis kat situ. Aku pergi panggil abah, dan tunjukkan kubur tu. Haahahaha... dia gelakkan. "Kan abah dah kata, takde apa-apa. Along nampak huruf nun tu je hari tu...". Sebagai anak yang tak melawan mak bapak, aku diam je. Tapi dalam kepala aku, dah ada jawapan. Kalau aku nampak huruf nun, macam mana dia boleh naik bertenggek atas kubur? Dah tu senyum kat aku pulak tu... Nun tu duduknya kat dinding kubur, bukan atas kubur!
Kisah kepala atas kubur ni berlaku kira-kira 16 tahun yang lalu. Tapi aku tak boleh lupa sebab aku sendiri yang mengalaminya. Sampai ke hari ni, aku tak tau apa sebenarnya yang aku nampak tu. Tapi kalau pun betul memang ada makhluk sebegitu yang aku nampak, aku tak heran. Makhluk halus memang dicipta. Kuasa Allah tu teramat besar.
Sekarang aku tak tinggal kat bandar tu lagi. Ikut abah aku pindah. Aku ni kan setia, ikut abah aku... Tapi sekali-sekala ada jugak aku ke sana. Kali terakhir, lebih kurang sebulan yang lalu. Secara spontan aku akan terpandangkan kubur tepi parit tu setiap kali aku lalu jalan tu, walaupun sekarang aku dah pandu kereta sendiri. Wallahu a'lam.
Kepala Atas Kubur
Masa kecik-kecik dulu aku selalu ikut abah aku pergi usrah. Kadang-kadang pergi dekat, kadang-kadang jauh. Sebagai anak yang baik, chewahh, aku ikut la... dan memang aku sendiri pun suka bonceng motor abah aku malam-malam. Sejuk berangin je... best. Tau tak usrah tu apa? Bagi sesiapa yang tak tau, usrah tu macam perjumpaan la. Dalam perjumpaan tu, macam-macam perkara diperbincangkan, terutamanya berbentuk ilmiah. Perjumpaan begini sebenarnya menggalakkan pengeratan silaturrahmi sesama kita selain satu cara menyampaikan ilmu. Itu maksud usrah tu. Usrah tu sendiri adalah satu perkataan arab yang memberi makna keluarga.
Satu hari tu, macam biasa, aku ikut abah. Kami tak naik motor. Kerana mak aku ikut sekali, kami berkereta malam tu. Sebenarnya, sebelum tu kami pergi Melaka. Saja la jalan-jalan sambil shopping lebih kurang... Dalam perjalanan kami balik tu, singgah la kat tempat biasa sebab abah aku memang ada usrah malam tu. Kebetulan pulak, ada banyak kereta yang dah parking tepi jalan dekat surau tu. Ada satu ruang kosong kat tepi jalan, sebelah dengan kawasan kubur. Abah aku letak kereta kat situ. Aku dan mak tak keluar, sebab cuma ada setengah jam je lagi majlis tu nak bersurai. Kami sampai lewat sebenarnya...
Mak aku suruh kunci semua pintu kereta. Aku, sebagai anak yang menurut perintah, (huh!), buat la sebagaimana mak aku suruh. Dah lepas tu, aku pandang ke luar tingkap sebelah kiri. Ada banyak kubur kat situ. Ustaz aku ajar, kalu kita berada di kawasan kubur, ucapkanlah salam untuk ahli-ahli kubur tu. Kerana aku anak yang taat, maka aku pun buat la... "Assalamualaikum ya ahlal-qubr".
Aku ngan mak kat dalam kereta masing-masing buat hal sendiri. Mak diam aje kat depan. Aku kat belakang pun tak buat apa, cuma mata je melilau ke seluruh kawasan kubur tu. Hmmm... banyak pokok pisang kat situ. Ada buah ke?
Dengan tak semena-mena mata aku terpaku ke satu kubur berhampiran. Kubur tu terletak lebih kurang 3 meter je dari aku. Aku jadi tak sedap. Apa tu haa...? "Makk...!." Mak aku tak menyahut. Aku, nak kata takut tu tak jugak sebab aku tak nampak sepenuhnya benda tu, cuma samar-samar je. Tapi, dalam samar-samar tu pun, aku masih dapat mengecam. Aku nampak semacam kepala orang sedang memandang tepat ke arahku! Letaknya di atas kubur, sebelah batu nesan.
"Makk..." Aku panggil mak, tapi mak diam jugak. Aku dah mula rasa nak nangis, tapi tak terkeluar. Apa yang aku buat, cuma pandang aje kat kepala tu. Sekarang memang aku yakin dengan apa yang aku nampak. Kepala tu pulak seolah-olah senyum kat aku.
Tok! tok! tok!. Aku terkejut tak terkata. Rupanya abah dah sampai, suruh bukak kunci pintu. Mak aku yang bukakan, dan aku berpaling semula ke arah kubur tu. Kepala tu masih ada. "Mak.. Abah.. tengok tu!", sambil aku tunjuk ke kubur tu. Mak abah aku tengok ke situ. "Apa benda ada kat situ?", tanya abah. "Tak nampak ke? Ada kepala orang kat situ". Aku berpaling, pandang abah aku. Dia beriya-iya cari muka orang yang aku kata tu. Mak pun sama. Aku berpaling semula ke arah kubur tu. Tapi... aikkk! dah hilang! Kepala tu dah tak ada... macam biskut pulak. Aku tak nampak apa-apa lagi. "Dah hilangla abah. Tadi ada... betul...". Aku takkan nak bohong abah aku pulak, sedangkan aku ni memang seorang anak yang baik, yang tak reti langsung nak berbohong.
"Alaa... takde apa. Saja along nampak je tu. Takde apa. Along ngantuk tu kot." Abah aku mungkin taknak aku berasa takut, sebab tu dia cakap gitu. Aku memang tak takut pun...! Tapi itu cuma cakap kat mulut je la kan... dlm hati, tuhan saja yang tahu.
Bila dah sampai kat rumah, aku tanya mak, kenapa dia tak menyahut aku panggil tadi. Mak kata dia tertidur laaa... Alaahai, kesian mak aku. Dia penat agaknya. Takpela. "Tapi betul ke mak tak nampak kepala tu tadi?". "Mana ada... takde apa pun. Kubur tu memang la ada...". Entah. Aku diam je.
Tak lama lepas tu, aku dah lupa sebab apa, aku singgah kat surau tu waktu zohor. Senyap-senyap, aku pergi semua ke tempat abah parking kereta hari tu. Aku perhatikan betul-betul. Aku tak nampak kepala, tapi aku nampak ada huruf nun besar kat kubur tu. Alaa... kan sesetengah orang ada pasang macam dinding kubur yang warna putih tu... tapi sekarang dah kurang dah kan. Ada tertulis ayat kat dinding tu, hujung ayat tu ada huruf nun. Aku dah lupa ayat apa yang tertulis kat situ. Aku pergi panggil abah, dan tunjukkan kubur tu. Haahahaha... dia gelakkan. "Kan abah dah kata, takde apa-apa. Along nampak huruf nun tu je hari tu...". Sebagai anak yang tak melawan mak bapak, aku diam je. Tapi dalam kepala aku, dah ada jawapan. Kalau aku nampak huruf nun, macam mana dia boleh naik bertenggek atas kubur? Dah tu senyum kat aku pulak tu... Nun tu duduknya kat dinding kubur, bukan atas kubur!
Kisah kepala atas kubur ni berlaku kira-kira 16 tahun yang lalu. Tapi aku tak boleh lupa sebab aku sendiri yang mengalaminya. Sampai ke hari ni, aku tak tau apa sebenarnya yang aku nampak tu. Tapi kalau pun betul memang ada makhluk sebegitu yang aku nampak, aku tak heran. Makhluk halus memang dicipta. Kuasa Allah tu teramat besar.
Sekarang aku tak tinggal kat bandar tu lagi. Ikut abah aku pindah. Aku ni kan setia, ikut abah aku... Tapi sekali-sekala ada jugak aku ke sana. Kali terakhir, lebih kurang sebulan yang lalu. Secara spontan aku akan terpandangkan kubur tepi parit tu setiap kali aku lalu jalan tu, walaupun sekarang aku dah pandu kereta sendiri. Wallahu a'lam.
CERITA SERAM No 2
Kepala Atas Kubur
Masa kecik-kecik dulu aku selalu ikut abah aku pergi usrah. Kadang-kadang pergi dekat, kadang-kadang jauh. Sebagai anak yang baik, chewahh, aku ikut la... dan memang aku sendiri pun suka bonceng motor abah aku malam-malam. Sejuk berangin je... best. Tau tak usrah tu apa? Bagi sesiapa yang tak tau, usrah tu macam perjumpaan la. Dalam perjumpaan tu, macam-macam perkara diperbincangkan, terutamanya berbentuk ilmiah. Perjumpaan begini sebenarnya menggalakkan pengeratan silaturrahmi sesama kita selain satu cara menyampaikan ilmu. Itu maksud usrah tu. Usrah tu sendiri adalah satu perkataan arab yang memberi makna keluarga.
Satu hari tu, macam biasa, aku ikut abah. Kami tak naik motor. Kerana mak aku ikut sekali, kami berkereta malam tu. Sebenarnya, sebelum tu kami pergi Melaka. Saja la jalan-jalan sambil shopping lebih kurang... Dalam perjalanan kami balik tu, singgah la kat tempat biasa sebab abah aku memang ada usrah malam tu. Kebetulan pulak, ada banyak kereta yang dah parking tepi jalan dekat surau tu. Ada satu ruang kosong kat tepi jalan, sebelah dengan kawasan kubur. Abah aku letak kereta kat situ. Aku dan mak tak keluar, sebab cuma ada setengah jam je lagi majlis tu nak bersurai. Kami sampai lewat sebenarnya...
Mak aku suruh kunci semua pintu kereta. Aku, sebagai anak yang menurut perintah, (huh!), buat la sebagaimana mak aku suruh. Dah lepas tu, aku pandang ke luar tingkap sebelah kiri. Ada banyak kubur kat situ. Ustaz aku ajar, kalu kita berada di kawasan kubur, ucapkanlah salam untuk ahli-ahli kubur tu. Kerana aku anak yang taat, maka aku pun buat la... "Assalamualaikum ya ahlal-qubr".
Aku ngan mak kat dalam kereta masing-masing buat hal sendiri. Mak diam aje kat depan. Aku kat belakang pun tak buat apa, cuma mata je melilau ke seluruh kawasan kubur tu. Hmmm... banyak pokok pisang kat situ. Ada buah ke?
Dengan tak semena-mena mata aku terpaku ke satu kubur berhampiran. Kubur tu terletak lebih kurang 3 meter je dari aku. Aku jadi tak sedap. Apa tu haa...? "Makk...!." Mak aku tak menyahut. Aku, nak kata takut tu tak jugak sebab aku tak nampak sepenuhnya benda tu, cuma samar-samar je. Tapi, dalam samar-samar tu pun, aku masih dapat mengecam. Aku nampak semacam kepala orang sedang memandang tepat ke arahku! Letaknya di atas kubur, sebelah batu nesan.
"Makk..." Aku panggil mak, tapi mak diam jugak. Aku dah mula rasa nak nangis, tapi tak terkeluar. Apa yang aku buat, cuma pandang aje kat kepala tu. Sekarang memang aku yakin dengan apa yang aku nampak. Kepala tu pulak seolah-olah senyum kat aku.
Tok! tok! tok!. Aku terkejut tak terkata. Rupanya abah dah sampai, suruh bukak kunci pintu. Mak aku yang bukakan, dan aku berpaling semula ke arah kubur tu. Kepala tu masih ada. "Mak.. Abah.. tengok tu!", sambil aku tunjuk ke kubur tu. Mak abah aku tengok ke situ. "Apa benda ada kat situ?", tanya abah. "Tak nampak ke? Ada kepala orang kat situ". Aku berpaling, pandang abah aku. Dia beriya-iya cari muka orang yang aku kata tu. Mak pun sama. Aku berpaling semula ke arah kubur tu. Tapi... aikkk! dah hilang! Kepala tu dah tak ada... macam biskut pulak. Aku tak nampak apa-apa lagi. "Dah hilangla abah. Tadi ada... betul...". Aku takkan nak bohong abah aku pulak, sedangkan aku ni memang seorang anak yang baik, yang tak reti langsung nak berbohong.
"Alaa... takde apa. Saja along nampak je tu. Takde apa. Along ngantuk tu kot." Abah aku mungkin taknak aku berasa takut, sebab tu dia cakap gitu. Aku memang tak takut pun...! Tapi itu cuma cakap kat mulut je la kan... dlm hati, tuhan saja yang tahu.
Bila dah sampai kat rumah, aku tanya mak, kenapa dia tak menyahut aku panggil tadi. Mak kata dia tertidur laaa... Alaahai, kesian mak aku. Dia penat agaknya. Takpela. "Tapi betul ke mak tak nampak kepala tu tadi?". "Mana ada... takde apa pun. Kubur tu memang la ada...". Entah. Aku diam je.
Tak lama lepas tu, aku dah lupa sebab apa, aku singgah kat surau tu waktu zohor. Senyap-senyap, aku pergi semua ke tempat abah parking kereta hari tu. Aku perhatikan betul-betul. Aku tak nampak kepala, tapi aku nampak ada huruf nun besar kat kubur tu. Alaa... kan sesetengah orang ada pasang macam dinding kubur yang warna putih tu... tapi sekarang dah kurang dah kan. Ada tertulis ayat kat dinding tu, hujung ayat tu ada huruf nun. Aku dah lupa ayat apa yang tertulis kat situ. Aku pergi panggil abah, dan tunjukkan kubur tu. Haahahaha... dia gelakkan. "Kan abah dah kata, takde apa-apa. Along nampak huruf nun tu je hari tu...". Sebagai anak yang tak melawan mak bapak, aku diam je. Tapi dalam kepala aku, dah ada jawapan. Kalau aku nampak huruf nun, macam mana dia boleh naik bertenggek atas kubur? Dah tu senyum kat aku pulak tu... Nun tu duduknya kat dinding kubur, bukan atas kubur!
Kisah kepala atas kubur ni berlaku kira-kira 16 tahun yang lalu. Tapi aku tak boleh lupa sebab aku sendiri yang mengalaminya. Sampai ke hari ni, aku tak tau apa sebenarnya yang aku nampak tu. Tapi kalau pun betul memang ada makhluk sebegitu yang aku nampak, aku tak heran. Makhluk halus memang dicipta. Kuasa Allah tu teramat besar.
Sekarang aku tak tinggal kat bandar tu lagi. Ikut abah aku pindah. Aku ni kan setia, ikut abah aku... Tapi sekali-sekala ada jugak aku ke sana. Kali terakhir, lebih kurang sebulan yang lalu. Secara spontan aku akan terpandangkan kubur tepi parit tu setiap kali aku lalu jalan tu, walaupun sekarang aku dah pandu kereta sendiri. Wallahu a'lam.
Kepala Atas Kubur
Masa kecik-kecik dulu aku selalu ikut abah aku pergi usrah. Kadang-kadang pergi dekat, kadang-kadang jauh. Sebagai anak yang baik, chewahh, aku ikut la... dan memang aku sendiri pun suka bonceng motor abah aku malam-malam. Sejuk berangin je... best. Tau tak usrah tu apa? Bagi sesiapa yang tak tau, usrah tu macam perjumpaan la. Dalam perjumpaan tu, macam-macam perkara diperbincangkan, terutamanya berbentuk ilmiah. Perjumpaan begini sebenarnya menggalakkan pengeratan silaturrahmi sesama kita selain satu cara menyampaikan ilmu. Itu maksud usrah tu. Usrah tu sendiri adalah satu perkataan arab yang memberi makna keluarga.
Satu hari tu, macam biasa, aku ikut abah. Kami tak naik motor. Kerana mak aku ikut sekali, kami berkereta malam tu. Sebenarnya, sebelum tu kami pergi Melaka. Saja la jalan-jalan sambil shopping lebih kurang... Dalam perjalanan kami balik tu, singgah la kat tempat biasa sebab abah aku memang ada usrah malam tu. Kebetulan pulak, ada banyak kereta yang dah parking tepi jalan dekat surau tu. Ada satu ruang kosong kat tepi jalan, sebelah dengan kawasan kubur. Abah aku letak kereta kat situ. Aku dan mak tak keluar, sebab cuma ada setengah jam je lagi majlis tu nak bersurai. Kami sampai lewat sebenarnya...
Mak aku suruh kunci semua pintu kereta. Aku, sebagai anak yang menurut perintah, (huh!), buat la sebagaimana mak aku suruh. Dah lepas tu, aku pandang ke luar tingkap sebelah kiri. Ada banyak kubur kat situ. Ustaz aku ajar, kalu kita berada di kawasan kubur, ucapkanlah salam untuk ahli-ahli kubur tu. Kerana aku anak yang taat, maka aku pun buat la... "Assalamualaikum ya ahlal-qubr".
Aku ngan mak kat dalam kereta masing-masing buat hal sendiri. Mak diam aje kat depan. Aku kat belakang pun tak buat apa, cuma mata je melilau ke seluruh kawasan kubur tu. Hmmm... banyak pokok pisang kat situ. Ada buah ke?
Dengan tak semena-mena mata aku terpaku ke satu kubur berhampiran. Kubur tu terletak lebih kurang 3 meter je dari aku. Aku jadi tak sedap. Apa tu haa...? "Makk...!." Mak aku tak menyahut. Aku, nak kata takut tu tak jugak sebab aku tak nampak sepenuhnya benda tu, cuma samar-samar je. Tapi, dalam samar-samar tu pun, aku masih dapat mengecam. Aku nampak semacam kepala orang sedang memandang tepat ke arahku! Letaknya di atas kubur, sebelah batu nesan.
"Makk..." Aku panggil mak, tapi mak diam jugak. Aku dah mula rasa nak nangis, tapi tak terkeluar. Apa yang aku buat, cuma pandang aje kat kepala tu. Sekarang memang aku yakin dengan apa yang aku nampak. Kepala tu pulak seolah-olah senyum kat aku.
Tok! tok! tok!. Aku terkejut tak terkata. Rupanya abah dah sampai, suruh bukak kunci pintu. Mak aku yang bukakan, dan aku berpaling semula ke arah kubur tu. Kepala tu masih ada. "Mak.. Abah.. tengok tu!", sambil aku tunjuk ke kubur tu. Mak abah aku tengok ke situ. "Apa benda ada kat situ?", tanya abah. "Tak nampak ke? Ada kepala orang kat situ". Aku berpaling, pandang abah aku. Dia beriya-iya cari muka orang yang aku kata tu. Mak pun sama. Aku berpaling semula ke arah kubur tu. Tapi... aikkk! dah hilang! Kepala tu dah tak ada... macam biskut pulak. Aku tak nampak apa-apa lagi. "Dah hilangla abah. Tadi ada... betul...". Aku takkan nak bohong abah aku pulak, sedangkan aku ni memang seorang anak yang baik, yang tak reti langsung nak berbohong.
"Alaa... takde apa. Saja along nampak je tu. Takde apa. Along ngantuk tu kot." Abah aku mungkin taknak aku berasa takut, sebab tu dia cakap gitu. Aku memang tak takut pun...! Tapi itu cuma cakap kat mulut je la kan... dlm hati, tuhan saja yang tahu.
Bila dah sampai kat rumah, aku tanya mak, kenapa dia tak menyahut aku panggil tadi. Mak kata dia tertidur laaa... Alaahai, kesian mak aku. Dia penat agaknya. Takpela. "Tapi betul ke mak tak nampak kepala tu tadi?". "Mana ada... takde apa pun. Kubur tu memang la ada...". Entah. Aku diam je.
Tak lama lepas tu, aku dah lupa sebab apa, aku singgah kat surau tu waktu zohor. Senyap-senyap, aku pergi semua ke tempat abah parking kereta hari tu. Aku perhatikan betul-betul. Aku tak nampak kepala, tapi aku nampak ada huruf nun besar kat kubur tu. Alaa... kan sesetengah orang ada pasang macam dinding kubur yang warna putih tu... tapi sekarang dah kurang dah kan. Ada tertulis ayat kat dinding tu, hujung ayat tu ada huruf nun. Aku dah lupa ayat apa yang tertulis kat situ. Aku pergi panggil abah, dan tunjukkan kubur tu. Haahahaha... dia gelakkan. "Kan abah dah kata, takde apa-apa. Along nampak huruf nun tu je hari tu...". Sebagai anak yang tak melawan mak bapak, aku diam je. Tapi dalam kepala aku, dah ada jawapan. Kalau aku nampak huruf nun, macam mana dia boleh naik bertenggek atas kubur? Dah tu senyum kat aku pulak tu... Nun tu duduknya kat dinding kubur, bukan atas kubur!
Kisah kepala atas kubur ni berlaku kira-kira 16 tahun yang lalu. Tapi aku tak boleh lupa sebab aku sendiri yang mengalaminya. Sampai ke hari ni, aku tak tau apa sebenarnya yang aku nampak tu. Tapi kalau pun betul memang ada makhluk sebegitu yang aku nampak, aku tak heran. Makhluk halus memang dicipta. Kuasa Allah tu teramat besar.
Sekarang aku tak tinggal kat bandar tu lagi. Ikut abah aku pindah. Aku ni kan setia, ikut abah aku... Tapi sekali-sekala ada jugak aku ke sana. Kali terakhir, lebih kurang sebulan yang lalu. Secara spontan aku akan terpandangkan kubur tepi parit tu setiap kali aku lalu jalan tu, walaupun sekarang aku dah pandu kereta sendiri. Wallahu a'lam.
Kamis, 12 November 2009
Last Child / Pedih
[Chorus] C G C D G
G Em
Engkau yang sedang patah hati
Am D
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Bm Em
Betapa pedih hati yang tersakiti
Am D
Racun yang membunuhmu secara perlahan
G Em
Engkau yang saat ini pilu
Am D
Betapa menanggung beban kepedihan
Bm Em
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Am D
Yang menusuk relung hati yang paling dalam
[chorus]
C G
Hanya diri sendiri
C D G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C G D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C G D
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C D
Dan tak terpungkiri juga bagi...
G Em
Engkau yang hatinya terluka
Am D
Di peluk nestapa tersapu derita
Bm Em
Seiring saat keringnya air mata
Am D
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
[chorus2]
C G
Hanya diri sendiri
C D G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C Cm G D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C Cm G D
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C D
Dan tak terpungkiri juga bagi...
[interlude] G Em Am D Bm Em C D
[chorus3]
C G
Hanya diri sendiri
C D G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C Cm G D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C Cm G D
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C D
Dan tak terpungkiri juga bagi
G
Engkau yang sedang patah hati
Related guitar chords
[Chorus] C G C D G
G Em
Engkau yang sedang patah hati
Am D
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Bm Em
Betapa pedih hati yang tersakiti
Am D
Racun yang membunuhmu secara perlahan
G Em
Engkau yang saat ini pilu
Am D
Betapa menanggung beban kepedihan
Bm Em
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Am D
Yang menusuk relung hati yang paling dalam
[chorus]
C G
Hanya diri sendiri
C D G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C G D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C G D
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C D
Dan tak terpungkiri juga bagi...
G Em
Engkau yang hatinya terluka
Am D
Di peluk nestapa tersapu derita
Bm Em
Seiring saat keringnya air mata
Am D
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
[chorus2]
C G
Hanya diri sendiri
C D G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C Cm G D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C Cm G D
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C D
Dan tak terpungkiri juga bagi...
[interlude] G Em Am D Bm Em C D
[chorus3]
C G
Hanya diri sendiri
C D G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C Cm G D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C Cm G D
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C D
Dan tak terpungkiri juga bagi
G
Engkau yang sedang patah hati
Related guitar chords
The Potters / Keterlaluan
F#m
kamu kok seperti hantu
Bm E A
terus menghantui aku
D C#
kamu bikin pusing kepalaku
F#m
lama-lama kau terus sakiti aku
F#m
kamu gak bergelimangan harta
Bm E A
kamu bukan putri raja
D C#
dan juga bukan cinderella
F#m
tapi mengapa kau buat aku gila
[chorus]
Bm
kamu keterlaluan
E A
kamu punya simpanan
D Bm
maka maafin aku
C# F#m
i’m sorry say goodbye
Bm
kamu keterlaluan
E A
kamu duain aku
D Bm
maka maafin aku
C# F#m
ku harus tinggalin kamu
[interlude] F#m C# 2x F#m-B-A-F#m
F#m
kamu kok seperti hantu
Bm E A
terus menghantui aku
D C#
kamu bikin pusing kepalaku
F#m
lagi-lagi kau terus sakiti aku
F#m
kamu gak bergelimangan harta
Bm E A
kamu bukan putri raja
D C#
dan juga bukan cinderella
F#m
tapi mengapa kau buat aku gila
F#m
kamu kok seperti hantu
Bm E A
terus menghantui aku
D C#
kamu bikin pusing kepalaku
F#m
lama-lama kau terus sakiti aku
F#m
kamu gak bergelimangan harta
Bm E A
kamu bukan putri raja
D C#
dan juga bukan cinderella
F#m
tapi mengapa kau buat aku gila
[chorus]
Bm
kamu keterlaluan
E A
kamu punya simpanan
D Bm
maka maafin aku
C# F#m
i’m sorry say goodbye
Bm
kamu keterlaluan
E A
kamu duain aku
D Bm
maka maafin aku
C# F#m
ku harus tinggalin kamu
[interlude] F#m C# 2x F#m-B-A-F#m
F#m
kamu kok seperti hantu
Bm E A
terus menghantui aku
D C#
kamu bikin pusing kepalaku
F#m
lagi-lagi kau terus sakiti aku
F#m
kamu gak bergelimangan harta
Bm E A
kamu bukan putri raja
D C#
dan juga bukan cinderella
F#m
tapi mengapa kau buat aku gila
Langganan:
Komentar (Atom)
